1. Alarm rumah
Jenis alarm
ini biasanya ditempel di area rumah untuk menjamin dan melindungi properti yang
ada di dalam rumah dari bahaya pencurian. Sistem alarm rumah dapat memonitor
keamanan rumah dan memberikan laporan kepada pemilik jika terjadi tindakan yang
mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat
diminimalisir.
Cara kerja
alarm rumah terbagi dua, yaitu:
1.1 Sensor infra merah
Sistem
pendeteksi bahaya yang digunakan adalah infra merah yang dalam bahasa teknis disebut PIR (Passive Infra Merah) – infra merah pasif. Sensor
ini hanya untuk mendeteksi saja sehingga disebut pasif. Sensor infra merah
memiliki keuntungan dari sisi penguasaan area di mana sensor ini mempunyai
jarak radius 15m/90 derajat dan biasanya dipasang di tempat strategis.
1.2 Sistem alarm GSM
Jenis alarm
tanpa kabel yang dalam instalasinya relatif lebih mudah. Kelebihan alarm ini,
ketika terjadi bahaya, maka alarm akan memberikan laporan kepada pemilik
melalui jaringan GSM selama pemilik berada dalam jangkauan sinyal
GSM.
2. Alarm mobil
Di Indonesia baru dikenal pada pertengahan 1980-an. Jenis alarm terus
berevolusi sejak tahun 90-an di Amerika mulai dari hanya bermodalkan sebuah
tombol yang dihubungkan dengan jaringan listrik mobil, alarm dengan pengendali
jarak jauh berupa remote, serta fasilitas alat pengamanan yang
aktif otomatis dalam 30 detik setelah pintu mobil ditutup. Fungsi alarm mobil
adalah untuk melindungi harta benda yang ada di dalam mobil dan mencegah
pencurian mobil.
3. Alarm kebakaran
Sistem
pengindera api (bahasa inggris – Fire Alarm System) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang didesain
untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran. Alarm tersebut memberikan peringatan
dalam sistem evakuasi dan dilanjutkan dengan sistem instalasi pemadam kebakaran
secara otomatis maupun manual (bahasa inggris – fire fighting system).
Peralatan utama dalam pengendali sistem ini adalah Main Control Fire Alarm
(MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang menerima
sinyal masuk (input) dari semua detektor serta komponen pendeteksi dan kemudian
memberikan sinyal keluar (output) melalui komponen keluaran yang sudah
ditetapkan.
4. Alarm banjir
Kegunaannya
adalah untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara kerjanya
menggunakan sensor air hujan dan akan memberi sinyal apabila debit air hujan
yang turun sudah melebihi batas.
5. Alarm gempa
Alarm ini
berfungsi untuk memberikan peringatan adanya getaran (gempa) bumi. Cara
kerjanya yaitu dengan mendeteksi kedatangan gelombang seismik P-Wave sebelum kedatangan
S-Wave dan surface wave (Q-Wave dan R-Wave) di mana
gelombang tersebut bersifat berbahaya dan merusak. Sistem alarm dengan speaker otomatis yang bersuara sangat nyaring
mampu membangunkan orang yang sedang tidur sehingga dapat segera menyelamatkan
diri.
6. Alarm bayi
Sistem
pemancar yang terdapat pada alarm bayi digunakan
untuk mendengarkan suara yang ditimbulkan oleh bayi dari jarak jauh. Pemancar
ini dikendalikan dari jarak jauh dan mampu memantau kondisi dan keberadaan bayi
sehingga orang tua dapat mengetahui kondisi bayinya ketika menangis ataupun
tertidur.
7. Alarm komputer
Program
alarm jam umumnya sudah terdapat pada komputer pribadi. Komputer dapat berfungsi
sebagai alarm secara digital untuk memberi peringatan akan sesuatu dengan
berbagai macam bentuk dan bunyi yang dapat disesuaikan.
8. Alarm online
Program
alarm dalam jaringan atau online yang bisa diunduh
melalui jaringan internet. Dapat dipasang pada komputer pribadi yang terhubung
pada jaringan internet.
Modern memiliki fitur alarm yang
dapat dimatikan secara manual. Bunyi alarm dapat disesuaikan dengan keinginan
pemilik telepon genggam. Kegunaan alarm pada telepon genggam adalah untuk
mengingatkan pemilik akan suatu jadwal ataupun memperingatkan pada jam-jam
tertentu seperti alarm jam untuk membangunkan tidur.
10. Alarm jam
Yaitu sebuah jam
yang didesain untuk mengeluarkan suara nyaring pada jam-jam tertentu. Gunanya
untuk membangunkan orang dari tidurnya di pagi hari. Alarm jam dapat juga
digunakan untuk membangunkan orang dari tidur siang dan juga sebagai tanda
pengingat sebuah jadwal. Untuk menghentikan bunyi alarm, orang harus menekan
tombol di badan jam dan alarm akan mati beberapa waktu setelahnya.
11. Sirine
Alarms -
Klaxon - CU - Warning Signal.
Alat untuk
mengeluarkan bunyi peringatan tanda bahaya. Jenis-jenis sirine adalah peringatan dini tsunami, sirine kebakaran dan lainnya. Sirine
hanya boleh digunakan oleh petugas penegak hukum tertentu, dinas pemadam
kebakaran, penanggulangan bencana, kendaran ambulance , unit palang merah dan mobil jenazah.
12. Klakson
Merupakan perlengkapan yang melekat pada
kendaraan bemotor untuk berkomunikasi antara pengemudi kendaraan yang satu
dengan lainnya. Klakson digunakan untuk memberi peringatan ketika pengemudi
ingin mendahului kendaraan lain, meminta ruang jalan dan sebagainya.
Kelebihan Alarm
Dapat
memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang akan terjadi sehingga manusia
dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban jiwa maupun kerugian harta benda.
Kelemahan Alarm
Alarm
merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi positif dan negatif pada manusia.
Orang yang mendengar bunyi alarm yang nyaring dapat mengeluarkan reaksi panik
dan menyelamatkan diri secara tidak rasional yang dapat membahayakan dirinya.
Kesimpulan
Kegunaan
alarm harus diimbangi dengan adanya pengawasan terhadap alarm palsu yang
diakibatkan gagal sinyal untuk menghindari reaksi panik pada manusia.
Penggunaan alarm harus ditempatkan pada tempat yang strategis sehingga dapat
dengan cermat mendeteksi kemungkinan bahaya seakurat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar